Perlu diakui kalau kebiasaan membandingkan diri itu sebenernya sudah ada sejak dulu. Kerasa bangetnya aja ya sekarang karena didorong oleh media sosial. Tiap buka Instagram, hidup orang lain, karir orang lain, dan semua yang orang lain punya itu selalu ‘lebih’ dari yang kita miliki. Sayangnya, itu hanya apa yang kita lihat dan apa yang orang lain share. Kita gak tau sama sekali realnya gimana, cerita dibaliknya seperti apa.
Mungkin dulu sebelum ada sosial media, kita hanya membandingkan diri dengan teman, dengan saudara, dengan tetangga, dengan orang yang hanya kita kenal. Tapi sekarang, kita mendadak tau kehidupan orang yang gak kita kenal sama sekali. Kita tau masalah relationship artis/influencer, kita tau pencapaian kenalannya temen, kita tau seluk beluk tentang cucu presiden, dan lainnya. Secara gak langsung membuat kita jadi membandingkan diri dengan orang-orang yang mungkin secara level itu jauh diatas kita. Ini jeleknya.
Lepas dari itu semua, kebiasaan membandingkan sebenarnya kurang sehat untuk mental. Biasanya kalo udah ngebandingin dengan orang lain, bawaannya kurang bersyukur. Seolah kita selalu kekurangan. Mendadak lupa dengan proses yang sedang kita jalani, amnesia dengan apa yang sudah Allah karuniakan untuk kita, dan gak peduli dengan apa yang sudah kita punya. Naudzubillah.
Kalau ini sudah menjadi kebiasaan, kayaknya gawat banget. Kita bisa aja jadi insecure, jadi gak pede buat mulai sesuatu. Yang paling gawat kita jadi gak bersyukur walau sebanyak apapun kelebihan kita sebenarnya. Subhanallah. Rasanya dengan perkembangan zaman dan teknologi ini, tantangannya juga semakin kuat. Terus gimana dong?
Saya coba share beberapa tips yang mungkin bisa relate dan bermanfaat untuk temen-temen semua.
Let Go
Mungkin orang lain memang lebih dari kita. Mungkin mereka lebih ganteng, lebih cantik, lebih sukses, lebih kaya, lebih disukai, dan lainnya. Iya. Mungkin mereka memang pantas. Bernafaslah. Tapi kita juga pantas, tapi mungkin belum untuk saat ini. Beri sedikit ruang kepada diri untuk lebih berusaha, beri lebih banyak waktu bagi diri untuk membuktikan, dan beri sedikit lagi kesempatan bagi diri untuk menjadi apa yang kamu mau. Mereka bisa, kita juga bisa.
Fokus Dengan Apa Yang Bisa Kita Kendalikan
Banyak dari kita terlalu lelah dengan memikirkan apa yang tidak bisa dikendalikan oleh diri. Pencapaian, kesuksesan, kelebihan dan apa yang orang lain punya tidak bisa kita atur. Kenapa cape mikirin itu? Pengen ya? Kalau iya, brarti kita bisa kendalikan diri kita sendiri untuk lebih semangat lagi dalam berusaha, lebih semangat lagi mencoba, dan dorong diri untuk lebih percaya diri. Thats it. Fokus dengan apa yang bisa kita kendalikan. Dengan begitu kita juga punya possibility yang sama dengan orang lain yang sering kita bandingkan itu.
Izinkan Diri Untuk Bahagia
Kurangi membandingkan diri dengan orang lain seolah itu kewajiban. Ketahuilah, dibalik sukses orang lain, dibalik apa yang orang lain miliki mungkin ada sesuatu yang tidak kita tahu. Mungkin mereka yang sukses itu pernah gagal ratusan kali, kehilangan waktu mudanya, kehilangan waktu main, dan waktu bersenang-senang. Kita tidak pernah tahu apa yang Allah sudah cabut dari mereka, dan Allah ganti dengan sesuatu yang kita pandang ‘kelebihan’. Izinkan diri kita bahagia dengan mengetahui, bahwa Allah Maha Adil. Pasti kita punya sesuatu yang bisa saja diinginkan orang lain. Atur diri kita agar tidak menginginkan sesuatu yang belum menjadi milik kita. Berbahagialah.
Bandingkan Dengan Angle Yang Tepat
<p value="<amp-fit-text layout="fixed-height" min-font-size="6" max-font-size="72" height="80">Buat temen-temen yang kekeuh suka banget ngebandingin diri, saya punya tips yang special nih. Kalau memang harus membandingkan diri dengan orang lain, bandingkan prosesnya, bukan hasilnya. Bandingkan letihnya, bukan senangnya. Bandingkan waktu yang sudah dihabiskan untuk berusaha, belajar dan berdoa, bukan membandingkan pencapaiannya. Sudah sebandingkah? Setelah melakukan itu semua, kita akan sadar bahwa itu tidak bisa dibandingkan. Kenapa? Karena setiap orang memiliki timeline yang berbeda.Buat temen-temen yang kekeuh suka banget ngebandingin diri, saya punya tips yang special nih. Kalau memang harus membandingkan diri dengan orang lain, bandingkan prosesnya, bukan hasilnya. Bandingkan letihnya, bukan senangnya. Bandingkan waktu yang sudah dihabiskan untuk berusaha, belajar dan berdoa, bukan membandingkan pencapaiannya. Sudah sebandingkah? Setelah melakukan itu semua, kita akan sadar bahwa itu tidak bisa dibandingkan. Kenapa? Karena setiap orang memiliki timeline yang berbeda.Intinya, akan sangat mudah bagi kita untuk menerima bahwa kita bukan orang lain, dan orang lain bukan kita. Jika secara kebetulan kita menginginkan apa yang orang lain dapat, berkomitmenlah untuk melakukan usaha seperti orang itu. Atur diri kita untuk menerima bahwa setiap orang itu pantas mendapatkan apa yang mereka usahakan. Selamat berusaha.

Leave a comment