• Kerja Itu Perintah

    Ada yang menarik dalam khotbah Jumat hari ini. Bukan karena khotbah di Jumat lain itu gak menarik, tapi topik hari ini begitu ‘nampar’ saya khususnya sebagai seorang muslim. Khotibnya punya suara yang lumayan keras dan lugas, ditambah dengan topik keren alhasil jemaah semua gak ada yang ngantuk. Mungkin

    Pernah denger kata ‘amal’ gak ya? Konotasi kata amal kalo dalam bahasa Indonesia sekarang itu pasti diidentikan dengan aktivitas sukarela tanpa bayaran. Contoh deh, misal kita sering denger ‘acara amal’ atau ‘kotak amal’. Udah kebayang kan acaranya kayak gimana? Kata amal tertaut dengan bahasa Inggris ‘charity’. Bisa dibilang seperti itu.

    (more…)
  • Sepenting Apa Ambisi?

    Saya termasuk orang yang memiliki suatu dorongan dalam mendapatkan sesuatu. Selama itu hal yang memang saya tuju, dan saya memang tau kenapa saya menginginkan itu. Dorongan ini saya sebut ambisi. Saya melihat itu sebagai bahan bakar terhadap obsesi saya. Saya kadang mendapat label ‘ambisius’ karenanya. Waktu sekolah dulu saya ingat, ada teman yang menasehati untuk tidak terlalu ambisius. “Udah biasa aja”, “Santai laah”, “Awas nanti gila”.

    Ambisi saya hanya keluar terhadap sesuatu yang benar-benar membuat saya terobsesi. Jadi saya bukan orang yang selalu berambisi terhadap semua hal. Hanya terhadap sesuatu yang saya sudah bulat untuk dituju, saya tau WHY-nya, dan saya sudah bisa membayangkan hasilnya. Contoh, walaupun dulu waktu SMA saya masuk jurusan IPA (di SMA saya berlaku jurusan IPA, IPS dll), tapi saya tidak memiliki dorongan kearah sana. Saya seperti hanyut terbawa arus aturan sekolah. Tanpa tahu ini akan kemana, kenapa saya harus mengerti semua mata pelajaran sains? Apa yang akan saya lakukan dengan semua ini kalau saya mengerti? Hehhe. Agak drama yah. Tapi itu yang saya rasakan dulu waktu SMA.

    (more…)
  • Tak Perlu Cepat, Yang Penting Selamat

    Belakangan ini saya agak sering ketemu beberapa pengusaha buat bahas tentang daya tahan sebuah bisnis dalam masa pandemi. Walaupun topik ini sudah pernah ramai ditahun 2020 lalu, sekarang muncul lagi karena ada aturan PPKM. Topiknya jadi hangat lagi untuk diangkat.

    Banyak faktor yang bisa membuat sebuah bisnis bertahan saat pandemi. Tapi salah satu faktor yang saya patut garis bawahi adalah, bisnis yang bisa bertahan dalam keadaan yang sangat unpredictable seperti sekarang adalah bisnis yang tidak memiliki hutang dan riba. Saya 100% sangat setuju. Sangat relate dengan saya.

    (more…)
  • Mengapa Kita Harus Kuat?

    Definisi kuat bagi setiap orang mungkin akan berbeda-beda. Boleh setuju atau tidak, tapi bagi saya, sederhananya kuat itu berarti mampu. Mampu angkat ini dan itu, mampu bertahan dalam suatu kondisi yang preasurenya tinggi, mampu bersabar dalam menghadapi masalah atau ujian, pokoknya intinya adalah mampu. Jika kita tidak mampu melakukan suatu aktivitas, bisa jadi kita tidak punya kekuatan untuk melakukannya.

    Kabar baiknya, kemampuan itu bisa dilatih. Boleh jadi asalnya tidak mampu, setelah melewati latihan atau melakukannya terus-menerus secara berulang pasti akan mampu pada waktunya. Seperti otot yang dilatih mengangkat beban seberat 10kg, awalnya mungkin akan lumayan berat, tapi jika kita mengangkat beban tersebut secara teratur, otot kita akan terbiasa. Beban 10kg tadi akan terasa ringan dan kita akan lebih kuat secara fisik.

    (more…)
  • Salah Membandingkan

    Perlu diakui kalau kebiasaan membandingkan diri itu sebenernya sudah ada sejak dulu. Kerasa bangetnya aja ya sekarang karena didorong oleh media sosial. Tiap buka Instagram, hidup orang lain, karir orang lain, dan semua yang orang lain punya itu selalu ‘lebih’ dari yang kita miliki. Sayangnya, itu hanya apa yang kita lihat dan apa yang orang lain share. Kita gak tau sama sekali realnya gimana, cerita dibaliknya seperti apa.

    Mungkin dulu sebelum ada sosial media, kita hanya membandingkan diri dengan teman, dengan saudara, dengan tetangga, dengan orang yang hanya kita kenal. Tapi sekarang, kita mendadak tau kehidupan orang yang gak kita kenal sama sekali. Kita tau masalah relationship artis/influencer, kita tau pencapaian kenalannya temen, kita tau seluk beluk tentang cucu presiden, dan lainnya. Secara gak langsung membuat kita jadi membandingkan diri dengan orang-orang yang mungkin secara level itu jauh diatas kita. Ini jeleknya.

    (more…)
  • “Meninggalkan Bisnis Yang Sudah Mulai Menghasilkan” Pencarian Part – End

    Tahun 2017 saya mencoba peruntungan lain. Saya menemukan teman baru dalam suatu kajian rutin. Kami coba mulai bisnis brand consultant. Wah ini mah nekat banget. Selain ilmu kami tentang itu sangat terbatas, kami juga tidak punya portfolio sama sekali. Untungnya, kami punya klien tetap yang percaya kepada kami. Kontrak tahun pertama berjalan mulus dan aman. Sehingga kami berdua memutuskan untuk buka bisnis sampingan.

    Ide untuk bisnis sampingan yang terpikirkan saat itu adalah clothing lagi. Entah kenapa saya begitu penasaran ingin sukses di bidang fashion. Sebelum sukses saya akan terus ulik. Mungkin begitu bunyi teriakan hati saya. Alhamdulillah lebih lancar dari bisnis-bisnis saya sebelumnya. Tapi karena semuanya begitu aman, begitu nyaman, alarm saya berbunyi. Saya tidak suka zona aman dan nyaman. Yang menghanyutkan itu biasanya mematikan.

    Terlalu rumit dan panjang jika harus diceritakan detailnya. Yang pasti, saya merasa lagi-lagi harus meninggalkan bisnis ini. Memang saya terkesan begitu mudah melepaskan sesuatu. Tapi percayalah, itu karena saya sangat mendengar apa kata hati. Jika saya merasa ada yang kurang pas, saya sudah punya alarm yang siap saya ikuti.

    (more…)
  • “Gonta Ganti Bisnis Troos” Pencarian Part 3

    Buat yang udah baca part 2 pasti udah tau kalo ternyata bisnis sendirian itu bakalan lebih cape. Walaupun ada beberapa kelebihan seperti lebih leluasa, lebih fleksibel, lebih cepet, but still, menurut saya bisnis bersama team itu lebih baik. Mari kita lanjutkan ceritanya.

    Kalau bicara tentang bisnis, rasanya gak ada yah yang dijalani oleh satu orang. Ya walaupun ketika merintis itu ide, semangat, dan inisiatif-nya bisa saja dari satu orang. Tapi ketika sudah menjadi bisnis, udah pasti melibatkan orang banyak. Kita sebagai pengusaha, wajib improve dari segala aspek entah itu ilmu, wawasan, atau skill. Otomatis dong, harus ada waktu khusus untuk melakukan itu semua. It’s okay pada awalnya kita melakukan semuanya sendiri. Misal dari jualan, ngurusin branding, marketing, produksi dan segalanya. Tapi, nanti adawaktinya dimana kita wajib mendelegasikan beberapa pekerjaan kita ke orang lain agar waktu kita bisa digunakan untuk hal lain yang lebih substansial.

    Makanya jangan keasikan sendiri ya guys. Lanjut.

    (more…)
  • “Pengennya Bisnis. Tapi Kok Gini…?” Pencarian Part 2

    Bagaimana perasaan pertama kali berbisnis? Ralat. Belum bisnis sih, jualan juga belum. Saat itu mungkin masih ada di tahap develop produk. Tapi rasanya kayak, pikiran mendadak liar. Segala dipikirin, sampe yang belum kejadian juga ikut dipikirin. Kayak misal; “Ini kalau orderan meledak gimana? Wah nanti kalo sukses bisnisnya mau ngapain ya? Keren nih kalo bisa go international?”. Optimis banget kan? Iyaa. Tapi agak halu gak sih? Hahah.

    (more…)
  • Konten Instagram Sesimpel Itu Lho,

    Mumpung lagi rebahan di rumah ortu sambil recharge, mau sharing-sharing dikit boleh kali yaak. Biar gak disangka ilang ditelan bumi.

    Jadi sekitar minggu lalu saya dan team melakukan pemotretan untuk produk baru @jamise.syari yang kita kasih nama The New Floria Series. Jujur sebenernya udah capek harus motret sendiri. Bayangin, dari awal Jamise berdiri, urusan . produk masih dihandle sendiri. Ini gak bagus, jgn dicontoh. 

    (more…)
  • “Pokoknya Udah Lulus Kuliah Gak Mau Kerja!” Sebuah Pencarian Part 1

    Semuanya berawal ketika saya mulai menginjak semester 4. Waktu itu sekitar tahun 2012, saya mulai mikir kira-kira nanti udah lulus mau ngapain ya? Karena jujur, saya terlalu menikmati dan mungkin terlalu nyaman dengan kuliah. Saya dulu masuk jurusan DKV by the way. Satu jurusan yang sangat saya sukai, dan saya sangat menjiwai saat itu.

    Saat kuliah dulu, saya mungkin agak berbeda dari teman sekelas yang masih pada santuy. Kebanyakan main, dan nongkrong. Saya sangat serius dalam menjalani kuliah, mencari ilmu dan mempertajam skill. Entah mungkin karena saya bener-bener suka jurusan ini. Tapi saya mulai merasa harus tau arah setelah semua ini mau kemana? Udah lulus mau ngapain hayoo.

    (more…)